Rabu, 30 Juli 2014

SEJARAH / ASAL USUL DESA SUDIMORO

Menurut cerita para pemuka desa bahwa Desa Sudimoro telah berdiri sejak tahun 1917 masa penjajahan Belanda di Indonesia, pada saat itu dipimpin oleh seseorang Kepala Desa bernama Bapak Bodrono sebagai Kepala Desa yang pertama.
Tatkala itu juga mencul nama ONDERAN  yang pada waktu itu Kantor ONDER (istilah sekarang Kecamatan) berdiri di Desa Sudimoro, semula dompleng pada sebuah rumah warga lambat laun membangun Kantor Onder sederhana sekali yang selanjutnya dipindahkan ke Desa Sukorejo, dan pada tahun 1959 pembangunan gedung dengan  permanen .
Berdasarkan arti bahasa bahwa nama desa Sudimoro berasal dari kata Sudi yang berarti  mau/sedia  dan kata Moro yang berarti datang/kunjung.  Pada masa itu warga menghendaki kelak Desa Sudimoro menjadi desa yang mau berkembang atas kreatif warga sendiri maupun para pendatang atau pengunjung untuk menjalin keakraban dengan penuh sopan dan pengertian,  hal ini terbukti :
1.     Desa Sudimoro memiliki Pasar Desa yang tergolong maju sebagai pusat perekonomian masyarakat desa Sudimoro dan warga desa lain atau sekitarnya;
2.     Posisi Desa Sudimoro berada di tengah-tengan wilayah Kecamatan Sudimoro sangat tepat untuk lokasi perkumpulan yang diselenggarakan panitia tingkat Kecamatan;
3.     Desa Sudimoro merupakan desa pertanian (agraris) karena memiliki lahan pertanian sawah dan polowijo serta pekarangan yang luas.
4.     Desa Sudimoro adalah wilayah pegunungan menyimpan potensi besar untuk kemakmuran warga masyarakat.

Sejarah Pemerintahan Desa.
-       Pada zaman Belanda pimpinan desa disebut PETINGGI atau DEMANG.
-       Memasuki zaman penjajahan Jepang pimpinan Desa disebut LURAH.
-       Awal penjajahan Belanda sampai akhir penjajahan Jepang pembangunan di Desa Sudimoro boleh dikatakan masih nol, sebab pada kala itu Desa Sudimoro baru memiliki 1 jalan desa ke Ketanggung dan 1 jembatan Kalibawi itupun masih dipimpin oleh kaum penjajah, jadi masyarakat Desa Sudimoro masih di bawah garis kebodohan .
Sejarah Pembangunan Desa.
-       Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945 hingga 1965 Desa Sudimoro mulai merintis pembangunan, yaitu merintis 1 lembaga pendidikan Sekolah Rakyat (SR) dan 2 sarana ibadah (Masjid Jami’ Krajan dan Bakalan) serta dibidang perekonomian yaitu Pasar Desa yang sifatnya masih Darurat .

-       Dan sejak tahun 1966 pimpinan desa Sudimoro dijabat oleh Bapak Almarhum MANIO KROMO, sejak itulah desa Sudimoro mulai ada perkembangan  yaitu :
a.    Mendirikan balai desa di sebelah utara pasar.
b.    Menambah 2 lembaga pendidikan yaitu SD Sudimoro II (Pagergunung) dan SD Sudimoro III (Bakalan).
c.    Dua sarana ibadah  yaitu Masjid Kepek dan Tumpak kembang
d.    Membuat buk/jembatan di masing-masing Dusun.

-       Alamrhum MANIO KROMO menjabat Lurah selama 12 tahun yaitu mulai tahun 1966 sampai tahun 1978.
-       Setelah Almr Manio Kromo berhenti Lurah diganti istilah Kepala Desa dijabat oleh Bapak SOEDARSO  juga asli warga desa Sudimoro.    Semenjak Kepala Desa dijabat oleh beliau pembangunan di desa Sudimoro ada perkembangan lagi, antara lain :
a.    Membangun Kantor Desa .
b.    Membangun 2 sarana pendidikan yaitu SD Sudimoro IV (Ngampo)  dan SD Sudimoro V (Tumpak Kembang).
c.    Membangun 2 sarana ibadah  yaitu Masjid Pagergunung dan Konto.
d.    Membangun 2 Mushola di setiap Dusun.
e.    Membangun jalan desa yang diprakarsai oleh AMD pada tahun 1984.
f.      Mendirikan SMP Negeri yang lokasinya sama dengan lokasi balai desa pada kala itu, sehingga dengan pertimbangan yang matang  maka balai desa terpaksa dipindahkan ke dekat danau oleh Bapak Soedarso, namun balai desa tersebut sekarang rusak segala-galanya.
g.    Membangun Poskamling disetiap dusun.

Desa Sudimoro mempunyai wilayah yang cukup  luas sehingga Kepala Desa dan Perangkatnya merasa kurang efektif dalam melaksanakan tugasnya serta masyarakat yang jauh dengan ibukota desa berkehendak mendapatkan pelayanan yang mudah dan cepat, maka dipertimbangkan dilakukan pemecahan desa pada tahun 2007 menjadi 2 desa, yaitu :
1.    Desa Sudimoro    (desa Induk)
2.    Desa Gunungrejo (desa pemekaran).

Selanjutnya masyarakat dalam melaksanakan hal-hal yang menyangkut bidang Pemerintahan, Kemasyarakatan dan Pembangunan berpegang teguh pada sloganya yaitu “ TANGGUH “ singkatan dari Taqwa, Aman, Nyaman, Gunung, Gemilang, Usaha, dan Hasil.  Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Desa Sudimoro bersama masyarakat sehingga bangkit dari ketertinggalan seperti  kebodohan, kemiskinan, infrastruktur dll. Melalui program yang terarah dan terencana, sehingga dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup tajam dan signifikan disebabkan mendapatkan dukungan semua pihak berapa bantuan baik dari Kebupaten Pacitan, Propinsi Jawa Timur, Pemerintah pusat maupun pihak ketiga.

Adapun nama Kepala Desa Sudimoro yang pernah menjabat adalah sebagai berikut :
1.        Bpk. BODRONO masa penjajahan Belanda 1917 – 1930
2.        Bpk. KIDJAN  masa  Belanda dilanjut Jepang 1930 – 1943
3.        Bpk. SOOMOWIRO/MANGUN 1943 - 1956
4.        Bpk. SASTRO PRAWIRO  1956 - 1966
5.        Bpk. MANIO KROMO  1966 – 1978  
6.        Bpk. SOEDARSO    1978 – 1988
7.        Bpk. DJEMINGAN  Pj. (6 bulan) Tahun 1989
8.        Bpk. BONEKAN     1989 – 1998
9.        Bpk. MUHYANI    1998
10.    Bpk. BAHRUDIN SHOFA   1999 – 2007  
11.    Bpk. LANGGENG WIDODO  2007 – 2013  
12.    Bpk. LANGGENG WIDODO  2013 – 2019.

Pada periode 8 dan 10 yang menjabat Kepala Desa adalah 1 orang berganti Nama.

2 komentar:

  1. terima kasih atas partisipasi pemerintah karena sudah membuat blog agar anak bangsa tau bahwa ada sejarah yang perlu kita ceritakan ke anak-anak kita, semoga ke depan pemerintah bisa lebih baik dalam mengolah kecamatan sudimoro agar lebih maju

    BalasHapus
  2. trimkasih atas infoemasi ini... buat tambah pengalaman saya

    BalasHapus